PELAYANAN PUSKESMAS JUMO TEMANGGUNG
Dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan (UU
Kesehatan no.36/2009).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan
gigi dan mulut diadakan suatu kegiatan yang terencana, berkesinambungan dan
ditujukan pada kelompok tertentu, yaitu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok tertentu yang dapat
diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan
untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Kepmenkes No. 248 /2006).
Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal khususnya kesehatan gigi dan mulut, maka upaya pelayanan kesehatan
yang terencana, berkesinambungan dan ditujukan pada kelompok tertentu. Adapun
yang dimaksud dengan kelompok tertentu dalam pengertian pelayanan asuhan ini
adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut adalah ibu hamil,
anak usia prasekolah dan anak sekolah dasar (Depkes RI 2000).
Pelayanan asuhan keperawatan
gigi dan mulut anak pra sekolah diselenggarakan dalam rangka kegiatan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut di puskesmas dan dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan UKGS dalam
rangka program UKGS. Salah satu pelayanan kesehatan tersebut adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan muluut pada kelompok lanjut usia
diselenggarakan di puskesmas dan dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan
kelas lanjut usia yang dilakukan setiap satu bulan sekali.
Tujuan pelayanan asuhan keperawatan
gigi dan mulut secara umum adalah meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi,
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara
diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya status kesehatan
gigidan mulut yang optimal (Depkes,2000).
1.
Hasil pemeriksaan awal :
·
Kelompok usia pra sekolah
Pemeriksaan yang dilakukan di TK BP Kertosari dan TK DW
Bonjor pada tanggal 22 – 23 Oktober 2019, didapatkan hasil OHI-S, yaitu kriteria
baik sebesar 77%, sedang sebesar 20% dan buruk sebesar 3%, def-t = 6,3. Data
tersebut menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut siswa di TK BP
Kertosari dan TK DW Barang belum memenuhi target nasional. Setelah dilakukan
beberapa intervensi keadaan tersebut mengalami perubahan peningkatan
pengetahuan, dan siswa dapat membersihkan disclossing yang masih tertinggal di
permukaan gigi.
-
Tingkat pengetahuan siswa yang memiliki kriteria baik
masih kurang terhadap pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
1. pada anak prasekolah juga dilakukan disclosing solution guna mengetahui plak yang terdapat pada anak
2. melakukan penyululahan guna menambah pengetahuan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, agar tingkat kesehatan gigi dan mulut meningkat.
3. melakukan gosok gigi massal, guna untuk memberi kreativitas anak dalam melakukan tindakan menggosok gigi yang baik dan benar.
1.
Kelompok lanjut usia
-
OHI-S dengan kriteria baik = 3%, sedang = 13%, dan buruk
= 84%, dengan rata – rata OHI-S yaitu 4,1. Dimana keadaan ini belum memenuhi
target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar skor OHI-S minimal dapat
sesuai dengan target nasional.
-
DMF-T rata – rata yaitu 14,4 gigi, sedangkan menurut
target nasional adalah DMF-T ≤ 2, data diatas menunjukkan sangat belum memenuhi
target nasional dan keadaan ini perlu ditingkatkan lagi.
-
Tingkat pengetahuan sasaran yang memiliki kriteria baik
masih kurang terhadap pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
Komentar
Posting Komentar